Tech

Profil Pavel Durov, CEO Telegram yang Ditangkap di Perancis, Sekian Kekayaannya

Aug 27, 2024 IDOPRESS
Pavel Durov, CEO Telegram yang baru saja ditangkap di Perancis merupakan pengusaha dan inovator teknologi asal Rusia dengan kekayaan Rp238,85 triliun

KOMPAS.com - Pavel Durov,CEO aplikasi pesan instan Telegram,menjadi sorotan internasional setelah ditangkap di Perancis pada Sabtu (24/8/2024) sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Durov,dilaporkan ditangkap tanpa dakwaan oleh beberapa agen dari berbagai lembaga keamanan di Perancis.

Penangkapan ini dilakukan oleh agen-agen dari Air Transport Gendarmerie (GTA),Cyberspace Gendarmerie Command (COMCyberGEND),National Anti-Fraud Office (ONAF),serta kru dari Border Police (PAF).

Meskipun alasan spesifiknya belum diumumkan. Ia sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang oleh otoritas Perancis,terutama oleh OFMIN (Office Français de la Modernisation et de l'Innovation Numérique),lembaga yang fokus pada modernisasi layanan publik melalui inovasi digital.

Durov sendiri dikenal menghindari Eropa karena Telegram sering digunakan untuk aktivitas ilegal seperti narkoba dan penipuan. Penegak hukum Perancis menganggap Durov tidak bekerja sama dalam mengatasi kejahatan tersebut,sehingga ia kini berada dalam tahanan polisi dan kemungkinan akan menghadapi dakwaan serius.

Setelah penangkapannya yang mengejutkan,banyak yang penasaran dengan sosok Pavel Durov. Siapakah sebenarnya pendiri Telegram ini,bagaimana perkembangan kariernya hingga menjadi salah satu tokoh penting dalam dunia teknologi,dan seberapa besar kekayaannya?

KompasTekno telah merangkum profil lengkapnya,termasuk perjalanan karier Durov dari awal hingga mencapai puncak kesuksesan.

Baca juga: CEO Aplikasi Telegram Pavel Durov Ditangkap di Perancis,Ini Sebabnya

Profil Pavel Durov

Pavel Durov adalah seorang pyang telah mengukir namanya di panggung global. Lahir pada 10 Oktober 1984 di Leningrad (kini Saint Petersburg,Rusia),Durov menempuh pendidikan di Universitas Saint Petersburg,fokus pada Fisika dan Matematika.

Kariernya mulai bersinar saat ia mendirikan VKontakte (VK) bersama saudaranya pada 2006,menjadikannya platform media sosial terbesar di Rusia dengan lebih dari 400 juta pengguna.

Namun,pada 2014,perbedaan pandangan terkait kebijakan privasi membuatnya mengundurkan diri dari VK,membuka jalan bagi Durov untuk memulai proyek baru yang lebih ambisius.

Setelah meninggalkan VK,Durov memperkenalkan Telegram pada tahun 2013,sebuah aplikasi pesan instan yang menonjol dengan komitmen kuat terhadap privasi dan keamanan pengguna.

Telegram dengan cepat meraih popularitas berkat fitur-fitur inovatifnya seperti enkripsi end-to-end,grup chat besar,dan bot,yang membuatnya menjadi pilihan utama bagi pengguna yang peduli dengan privasi digital.

Kesuksesan Telegram semakin memperkuat posisi Durov sebagai salah satu tokoh penting dalam industri teknologi,meskipun ia kerap berselisih dengan pemerintah Rusia terkait kebijakan privasi platformnya.

Di luar bisnis,Durov dikenal sebagai figur yang berpengaruh di komunitas teknologi global. Kekayaannya,meski tidak secara terbuka diungkapkan,diperkirakan sangat besar,berasal dari Telegram dan investasi lainnya.

Durov juga aktif dalam kegiatan filantropi,mendukung berbagai organisasi yang memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan berbicara.

Kritiknya terhadap pemerintah Rusia,terutama dalam isu privasi dan kebebasan,menjadikannya tokoh yang kontroversial,namun sangat dihormati di kalangan yang memperjuangkan kebebasan digital.